Kamis, 29 Maret 2012

Tugas KK6 X TKJ SMK N 1 Batang

1.     Tindakan korektif apa yang perlu dilakukan untuk menjaga agar periferal PC tetap dapat berfungsi dengan baik.
Jawaban :
Dari segi Hardware :Selalu menjaga kebersihan komponen pada periferal, baik dari kotoran cair maupun debu. Selalu rutin membersihkannya, dengan kain/tisu ataupun Vacum cleaner sesuai keperluan.
Dar Segi Software : Selalu melakukan pengecekan periferal dengan menggunakan software yang tersedia pada pada Sistem Operasi tersebut misalnya pada Windows menggunakan disk defragmenter, disk cleanup. ataupun dapat menggunkan software Utility lain misalnya Tune-Up, dengan rutin dan teratur.

2.     2.   Uraikanlah langkah-langkah pembuatan laporan perawatan PC.
jawaban:         

A. Tujuan
1. Memepersiapkan bahan dan peralatan untuk melakukan perawatan sesuai dengan komponen
2. Prosedur melakukan pembersihan komponen pada PC.
3. Tool atau program yang digunakan untuk mengecek kondisi komponen PC.
4. Melaporkan hasil perawatan PC dalam bentuk logsheet.
B. Peralatan
1. Tool set
2. obeng
3. Tang
4. kuas
5. Kain lap
C. Bahan
1. PC dalam keadaan normal
2. Penyedot debu mini
3. Kain kering atau tisu
4. Cairan pembersih /cleaner
5. Disk Cleaner
6. CD Cleaner
D. Langkah Kerja
A. Tahap Persiapan
B. Tahap Pelaksanaan
C. Tahap akhir
E. Pelaporan hasil Praktik

Minggu, 25 Maret 2012

Evaluasi KK6 X TKJ SMK N 1 Batang

1.    Sebutkan langkah-langkah atau prosedur perawatan komponen PC berikut ini : Hard disk, CPU, Memory, Expansion Card, Power supply.

  • ·         HARDDISK
Cara melakukan perawatan hardisk adalalah sebagi berikut:
1.Install sebuah antivirus untuk mencegah hardisk supaya apa tidak ada virus yang menyerang dan merusak data yang ada di hardisk.
2.Usahakan untuk selalu melakukan backup data.
3.Gunakan scandisk untuk mengecek apakah ada batsector didalam harddisk.
4.lakukan Defragment ± 2 minggu sekali agar data data didalam harddisk selalu tersusun rapi.
5.Gunakan Software pihak ketiga untuk membersihkan junk file,duplikat file,dan recycle byn.dengan System Cleaner
6.Jangan terlalu sering mencabut dan memasang kembali harddisk kedalam CPU,supaya data yang ada di Hardisk tidak hilang.
7.jangan menyimpan data ke Hardisk melebihi kapasitas yang ada,sisakan ± 30 MB.
8.uninstall program program yang tidak berguna agar tidak memberatkan harddisk

  • ·         CPU
Cara perawatannya sebagai berikut:
1. Bersihkan debu yang menempel pada motherboard dan peripheral lain di bagian dalam CPU dengan kuas cat ukuran sedang dan kecil untuk sudut dan celah-celah yang sempit.
2.Gunakan udara bertekanan tinggi (kompressor) supaya peripheral benar-benar bersih dari debu.
3.Lepas dan pasang kembali soket-soket peripheral supaya untuk menjamin koneksi yang sempurna pada konektor-konektor peripheral.
4.Jangan menggunakan cairan Contact Cleaner dalam membersihan soket-soket konektor peripheral karena cara tersebut salah besar. Cairan Contact Cleaner sulit sekali  kering dan justru membuat debu mudah menempel.
5.Perhatikan cara pemasangan Motherboard dan peripheral lainnya apakah ada skrup yang masih kurang atau kendor. Lengkapi dan kencangkan skrup-skrup tersebut
6.Sesuaikan OS dan Aplikasi dengan spesifikasi komputer dan jangan menyimpan data terlalu besar pada Harddisk. ini akan memperberat kinerja PC

  • ·         MEMORY
Cara merawatnya adalah sebagai berikut:
1. Lepaskan memory dari slot-nya. Konektor memory yang kotor terlihat agak kusam.
2. Bersihkan konektor memory dengan menggunakan karet penghapus pensil.
3. Pasang kembali memory.
4. Restart komputer.

  • ·         EXPANSION CARD
Expansirbagi card merupakan komponen tambahan yang terpasang pada komputer.Contoh: expansion card adalah seperti card LAN, soundcard, tv tunner, VGA card dsb.
Sedangkan menurut jenisnya terdiri dari PCI, ISA, dan AGP.Untuk perawatan expansion card, perlu diperhatikan kaki-kakinya dari pengaruh korosi akibat sentuhan tangan atau penyebab yang lain.
Perawatannya cukup dengan cairan pembersih korosi atau dengan menggosok dengan karet penghapus.

  • ·         POWER SUPPLY
Cara perawatannya sebagai berikut:
1. Gunakan stabilizer yang baik
Penggunaan stabilizer yang baik bertujuan untuk menjaga tegangan agar tetap stabil. Sebab banyak perangkat elektronika yang hampir 90% kerusakannya disebabkan oleh tegangan yang tidak stabil (turun – naik). Disarankan agar menggunakan stabilizer yang menggunakan servo atau motor. Jika anda memiliki dana berlebih disarankan menggunakan UPS (Uninterupt Power Supply).
2. Jangan meletakkan casing (terutama power supply didekat fentilasi udara)
Sirkulasi udara dalam ruangan berbeda dengan sirkulasi udara dalam casing computer. Sirkulasi udara didalam ruangan yang masuk melalui fentilasi udara, biasanya membawa udara yang lembab. Hal ini dapat menyebabkan suhu disekitar casing menjadi lembab, dan mengakibatkan kaki komponen elektronika (terutama IC) menjadi mudah berkarat.
3. Bersihkan kotoran (debu) di dalam power supply
Kotoran (debu) yang menempel pada power supply dapat menyebabkan beberapa hal, misalnya kipas macet atau tidak berputar, terjadi hubung singkat anatara komponen.

2.       Korosi yang terjadi pada PC akan mengganggu kerja peralatan tersebut. Bagaimana prosedur perawatan yang perlu dilakukan untuk menghindarkan korosi.

Korosi adalah fenomena kimia pada bahan-bahan logam di berbagai macam kondisi lingkungan. korosi pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak langsung dengan lingkungan berair dan oksigen. 
  • Menyimpan bahan-bahan korosif sebaik mungkin sehingga terjadinya kebocoran, penguapan serta pelepasan ke lingkungan dapat dihindari. Pengecekan bejana penyimpan bahan kimia korosif yang mudah menguap perlu dilakukan secara periodik, sehingga adanya kebocoran bahan tersebut segera dikenali dan dapat diambil tindakan sedini mungkin untuk menghindari efek yang lebih luas. 

Pencegahan korosi
Pencegahan korosi didasarkan pada dua prinsip berikut :

- Mencegah kontak dengan oksigen dan/atau air
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Bila salah satu tidak ada, maka peristiwa korosi tidak dapat terjadi.  Korosi dapat dicegah dengan melapisi besi dengan cat, oli, logam lain yang tahan korosi (logam yang lebih aktif seperti seg dan krom).  Penggunaan logam lain yang kurang aktif (timah dan tembaga) sebagai pelapis pada kaleng bertujuan agar kaleng cepat hancur di tanah. Timah atau tembaga bersifat mampercepat proses korosi.

- Perlindungan katoda (pengorbanan anoda)
Besi yang dilapisi atau dihubugkan dengan logam lain yang lebih aktif akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katoda.  Di sini, besi berfungsi hanya sebagai tempat terjadinya reduksi oksigen. Logam lain berperan sebagai anoda, dan mengalami reaksi oksidasi.  Dalam hal ini besi, sebagai katoda, terlindungi oleh logam lain (sebagai anoda, dikorbankan).  Besi akan aman terlindungi selama logam pelindungnya masih ada / belum habis.  Untuk perlindungan katoda pada sistem jaringan pipa bawah tanah lazim digunakan logam magnesium, Mg.  Logam ini secara berkala harus dikontrol dan diganti.

- Membuat alloy atau  paduan logam yang bersifat tahan karat, misalnya besi dicampur dengan logam Ni dan Cr menjadi baja stainless (72% Fe, 19%Cr, 9%Ni).

Senin, 05 Maret 2012

Tugas 2 KK5 SMK N 1 Batang


 prosedur keselamatan dan kesehatan kerja dalam melakukan perawatan peripheral komputer 
 


Selama ini Anda selalu mendengan promosi tentang K3 dan bahkan masih ada orang yang tidak mengetahui apa itu K3 tetapi hanya ikut mengucapkan K3, K3 danK3 bahkan meneriakkan Utamakan K3 ..
Supaya lebih mengerti dan mengetahui tentang K3, kali ini saya posting mengenai sejarah Keseleamatan, Kesehatan Kerja (K3). Saya yakin kebanyakan dari Anda belum tahu mengapa K3 yang sekarang ini ada dan bagaimana asal mula K3 terbentuk dan sejak kapankah K3 ini diterapkan.
Sejarah perkembangan K3 mulai dari zaman pra-sejarah sampai dengan zaman modern sekarang secara ringkas adalah sebagai berikut :
a. Zaman Pra-Sejarah
Pada zaman batu dan goa (Paleolithic dan Neolithic) dimana manusia yang hidup pada zaman ini telah mulai membuat kapak dan tombak yang mudah untuk digunakan serta tidak membahayakan bagi mereka saat digunakan. Disain tombak dan kapak yang
mereka buat umumnya mempunyai bentuk yang lebh besar proporsinya pada mata kapak atau ujung tombak. Hal ini adalah untuk menggunakan kapak atau tombak tersebut tidak memerlukan tenaga yang besar karena dengan sedikit ayunan momentum yang
dihasilkan cukup besar. Disain yang mengecil pada pegangan dimaksudkan untuk tidak membahayakan bagi pemakai saat mengayunkan kapak tersebut.
b. Zaman Bangsa Babylonia (Dinasti Summeria) di Irak
Pada era ini masyarakat sudah mencoba membuat sarung kapak agar aman dan tidak membahayakan bagi orang yang membawanya. Pada masa ini masyarakat sudah mengenal berbagai macam peralatan yang digunakan untuk membantu pekerjaan mereka. Dan semakin berkembang setelah ditemukannya tembaga dan suasa sekitar 3000-2500 BC. Pada tahun 3400 BC masyarakat sudah mengenal konstruksi dengan menggunakan batubata yang dibuat proses pengeringan oleh sinar matahari. Pada era ini masyarakat sudah membangunan saluran air dari batu sebagai fasilitas sanitasi.  Pada tahun 2000 BC muncul suatu peraturan “Hammurabi” yang menjadi dasar adanya kompensasi asuransi bagi pekerja.
c. Zaman Mesir Kuno
Pada masa ini terutama pada masa berkuasanya Fir’aun banyak sekali dilakukan pekerjaan-pekerjaan raksasa yang melibatkan banyak orang sebagai tenaga kerja. Pada tahun 1500 BC khususnya pada masa Raja Ramses II dilakukan pekerjaan
pembangunan terusan dari Mediterania ke Laut Merah. Disamping itu Raja Ramses II juga meminta para pekerja untuk membangun “temple” Rameuseum. Untuk menjaga agar pekerjaannya lancar Raja Ramses II menyediakan tabib serta pelayan untuk menjaga kesehatan para pekerjanya.
d. Zaman Yunani Kuno
Pada zaman romawi kuno tokoh yang paling terkenal adalah Hippocrates. Hippocrates berhasil menemukan adanya penyakit tetanus pada awak kapal yang ditumpanginya.
e. Zaman Romawi
Para ahli seperti Lecretius, Martial, dan Vritivius mulai memperkenalkan adanya gangguan kesehatan yang diakibatkan karena adanya paparan bahan-bahan toksik dari lingkungan kerja seperti timbal dan sulfur. Pada masa pemerintahan Jendral Aleksander
Yang Agung sudah dilakukan pelayanan kesehatan bagi angkatan perang.
f. Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan sudah diberlakukan pembayaran terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan cacat atau meninggal. Masyarakat pekerja sudah mengenal akan bahaya vapour di lingkungan kerja sehingga disyaratkan
bagi pekerja yang bekerja pada lingkungan yang mengandung vapour harus menggunakan masker.
g. Abad ke-16

Salah satu tokoh yang terkenal pada masa ini adalah Phillipus Aureolus Theophrastus Bombastus von Hoheinheim atau yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Paracelsus mulai memperkenalkan penyakit-penyakit akibat kerja terutama yang dialama oleh pekerja tambang. Pada era ini seorang ahli yang bernama Agricola dalam bukunya De Re Metallica bahkan sudah mulai melakukan upaya pengendalian bahaya timbal di pertambangan dengan menerapkan prinsip ventilasi.
h. Abad ke-18
Pada masa ini ada seorang ahli bernama Bernardino Ramazzini (1664 – 1714) dari Universitas Modena di Italia, menulis dalam bukunya yang terkenal : Discourse on the diseases of workers, (buku klasik ini masih sering dijadikan referensi oleh para ahli K3
sampai sekarang). Ramazzini melihat bahwa dokter-dokter pada masa itu jarang yang melihat hubungan antara pekerjaan dan penyakit, sehingga ada kalimat yang selalu diingat pada saat dia mendiagnosa seseorang yaitu “ What is Your occupation ?”.
ramazzini melihat bahwa ada dua faktor besar yang menyebabkan penyakit akibat kerja, yaitu bahaya yang ada dalam bahan-bahan yang digunakan ketika bekerja dan adanya gerakan-gerakan janggal yang dilakukan oleh para pekerja ketika bekerja (ergonomic
factors).
i. Era Revolusi Industri (Traditional Industrialization)
Pada era ini hal-hal yang turut mempengaruhi perkembangan K3 adalah :

1.                  Penggantian tenaga hewan dengan mesin-mesin seperti mesin uap yang baru ditemukan sebagai sumber energi.
2.             Penggunaan mesin-mesin yang menggantikan tenaga manusia
3.             Pengenalan metode-metode baru dalam pengolahan bahan baku (khususnya bidang industri kimia dan logam).
4.             Pengorganisasian pekerjaan dalam cakupan yang lebih besar berkembangnya industri yang ditopang oleh penggunaan mesin-mesin baru.
5.             Perkembangan teknologi ini menyebabkan mulai muncul penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pemajanan karbon dari bahan-bahan sisa pembakaran.
j. Era Industrialisasi (Modern Idustrialization)
Sejak era revolusi industri di ata samapai dengan pertengahan abad 20 maka penggnaan teknologi semakin berkembang sehingga K3 juga mengikuti perkembangan ini. Perkembangan pembuatan alat pelindung diri, safety devices. dan interlock dan alat-alat
pengaman lainnya juga turut berkembang.
k. Era Manajemen dan Manjemen K3

Perkembangan era manajemen modern dimulai sejak tahun 1950-an hingga sekaran. Perkembangan ini dimulai dengan teori Heinrich (1941) yang meneliti penyebabpenyebab kecelakaan bahwa umumnya (85%) terjadi karena faktor manusia (unsafe act)
dan faktor kondisi kerja yang tidak aman (unsafe condition). Pada era ini berkembang system automasi pada pekerjaan untuk mengatasi masalah sulitnya melakukan perbaikan terhadap faktor manusia. Namun system otomasi menimbulkan masalah-masalah manusiawi yang akhirnya berdampak kepada kelancaran pekerjaan karena adanya blok-blok pekerjaan dan tidak terintegrasinya masing-masing unit pekerjaan. Sejalan dengan itu Frank Bird dari International Loss Control Institute (ILCI) pada tahun
1972 mengemukakan teori Loss Causation Model yang menyatakan bahwa factor manajemen merupakan latar belakang penyebab yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Berdasarkan perkembangan tersebut serta adanya kasus kecelakaan di Bhopal tahun
1984, akhirnya pada akhir abad 20 berkembanglah suatu konsep keterpaduan system manajemen K3 yang berorientasi pada koordinasi dan efisiensi penggunaan sumber daya. Keterpaduan semua unit-unit kerja seperti safety, health dan masalah lingkungan
dalam suatu system manajemen juga menuntut adanya kualitas yang terjamin baik dari aspek input proses dan output. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya standar-standar internasional seperti ISO 9000, ISO 14000 dan ISO 18000.
l. Era Mendatang
Perkembangan K3 pada masa yang akan datang tidak hanya difokuskan pada permasalahan K3 yang ada sebatas di lingkungan industri dan pekerja. Perkembangan K3 mulai menyentuh aspek-aspek yang sifatnya publik atau untuk masyarakat luas.
Penerapan aspek-aspek K3 mulai menyentuh segala sektor aktifitas kehidupan dan lebih bertujuan untuk menjaga harkat dan martabat manusia serta penerapan hak asazi manusia demi terwujudnya kualitas hidup yang tinggi. Upaya ini tentu saja lebih bayak
berorientasi kepada aspek perilaku manusia yang merupakan perwujudan aspek-aspek K3.
Keselamatan dan kesehatan kerja mengutamakan upaya prefentif. Oleh sebab itu perlu upaya untuk identifikasi, evaluasi dan pengendalian resiko dan bahaya potensial yang ada di tempat kerja. Identifikasi bahaya dapat dilakukan melalui inspeksi, survey dan monitoring tempat kerja dan lingkungan kerja. Untuk tempat kerja serta berbagai analisis yang bersifat prediktif seperti analisis keandalan sistem, studi bahaya dan pengoperasian dan sebagainya. Untuk mengidentifikasi masalah keselamatan dan kesehatan kerja baik masalah manajemen maupun tieknik keselamatan dan kesehatan kerja maka diperlukan audit k3. Pelaksanaan audit untuk menilai pelaksanaan program dilakukan apabila manajemen telah menetapkan kebijaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta menyusun dan melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja.
Berdasarkan program ayng dibuat dan hasil yang dicapai, maka presentasi di bidang keselamatan dan kesehatan kerja dapat dinilai. Audit juga bisa dilakukan pada perusahaan yang baru memulai upaya keselamatan dan kesehatan kerja utuk identifikasi masalah serta menyusun data dasar sebagai pembandig keberhasilan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.
Audit K3 dapat diartikan sebagai suatu sistem pengujian terhadap kegiatan oeprasi yang dilakukan secara kritis dan sistematis untuk menentukan kelemahan unsur sistem (manusia, sarana, lingkungan kerja dan pereangkat lunak) sehingga dapat dilakukan langkah perbaikan sebelum timbul kecelakaan. Audit K3 merupakan alat manajemen untuk menentukan kelemahan pada unsur sistem operasi/produksi sebelm timbul gangguan operasi atau kerugian sehingga dapat dilakukan langkah perbaikan secara dini.

              
    cara perawatan komputer dan periferal
·                   
                     1. Menyiapkan Perawatan Peripheral Periferal komputer merupakan peralatan pendukung dari sebuah PC. Pada umumnya periferal dapat meliputi keyboard , mouse, monitor, dan printer. Pada umumnya periferal mengalami masalah yang disebabkan karena debu, percikan air, dan kotoran. Untuk pembersihkannya dapat digunakan peralatan dan bahan yang sederhana seperti : Modul 5 Melakukan Perawatan periperal DEPAN
·                     2. • Kain kering atau tisu • Kuas • Penyedot debu mini merupakan peralatan yang digunakan untuk membersihkan debuatau kotoran yang tertinggal dalam periferal Penyedot debu mini hampir sama dengan kuas yang digunakan untuk menghilangkan debu. Namun penyedot debu lebih mudah dan lebih bersih. Karin kering atau tisu digunakan untuk membersihkan kotoran cair yang mungkin akibat softdrink, tinta atau air hujan yang masih segar atau belum mengering Modul 5 Melakukan Perawatan periperal
·                     3. Karin kering atau tisu digunakan untuk membersihkan kotoran cair yang mungkin akibat softdrink, tinta atau air hujan yang masih segar atau belum mengering. Tisu atau kain kering Kotoran cair sangat berbahaya jika tidak segera dibersihkan karena jenis kotoran ini dapat menghantarkan arus sehingga dapat mengakibatkan hubungan pendek atau kerusakan pada periferal. Tisu juga dapat digunakan untuk memperlancar aliran tinta pada cartridge printer injek, karena sifatnya yang mudah menyerap cairan. Sedangkan cairan pembersih digunakan untuk membersihkan noda atau kotoran yang sudah mengering seperti percikan dari tinta printer. Digunakan pada layar monitor, casing, body monitor, dan body printer. Modul 5 Melakukan Perawatan periperal
·                     4. Debu merupakan salah satu jenis kotoran yang terdapat pada periferal komputer. Debu dapat masuk kedalam komponen yang berada di luar atau akibat dari fan yang menyedot udara. Debu-debu ini akan sangat mengganggu fungsi dari sebuah periferal, karena debu dapat menghalangi arus listrik. Tinta atau kotoran cair yang berasal dari minuman juga sangat sering terjadi dan menyebabkan masalah pada periferal komputer. Berikut jenis masalah yang timbul pada beberapa periferal komputer : Troubleshooting pada periferal akibat kurang menjagakebersihan komponen Modul 5 Melakukan Perawatan Feriperal
·                     5. Keyboard. Debu dan kotoran dapat masuk ke dalam keyboard melalui sela-sela tombol pada keyboard. Debu dan kotoran akan menumpuk menjadi banyak dan mengeras sehingga akan mengganggu kenyamanan dalam menekan tombol atau tombol keyboard akan menjadi keras. Selain debu dan kotoran padat, kotoran jenis cair juga sangat sering terjadi. Minuman yang tumpah merupakan penyebab yang sering terjadi yang membuat keyboard macet, tombol seperti terpencet terus, dan juga dapat terjadi hubung pendek yang dapat mengakibatkan keyboard tak dapat dipakai kembali, dan yang paling parah menyebabkan port PS/2 pada motherboard rusak. Modul 5 Melakukan Perawatan Periperal
·                     6. Debu pada monitor akan membuat layar buram dan jika debu tersebut sudah menempel pada layar kemudian cara membersihkannya tidak benar dapat menggores layar monitor. Selain pada layar, debu juga dapat menutupi fentilasi udara pada monitor yang akan menimbulkan panas yang berlebihan pada monitor. Untuk kotoran cair yang masuk ke dalam monitor dapat mengakibatkan kerusakan monitor. Monitor Modul 5 Melakukan Perawatan Feriperal
·                     7. Debu pada fan sangat sering dijumpai jika periferal komputer terletak pada ruang terbuka atau banyak debu, karena debu ini akan tersedot oleh fan casing maupun fan periferal yang lain. Debu ini akan menghambat putaran fan jika telah menempel pada poros dari fan tersebut. Fan Modul 5 Melakukan Perawatan Periperal
·                     8. Printer merupakan periferal komputer yang sangat rawan terkena kotoran baik cair maupun debu. Untuk debu akan berakibat roller pemutar kertas menjadi terhambat hal ini terjadi jika debu sudah menumpuk terlalu banyak. Sedangkan untuk kotoran cair disebabkan oleh tinta yang tumpah. Selain akan mengotori printer tinta dapat mengotori head atupun catridge. Perlu diketahui bahwa catriadge merupakan komponen yang sangat rawan, sehingga trouble yang paling parah adalah catridge mati merupakan kasus yang sering terjadi akibat tinta yang berlebihan. Printer Modul 5 Melakukan Perawatan Feriperal
·                     9. Mouse merupakan periferal paling rawan terhadap debu, terutama mouse yang masih menggunakan bola. Mouse bersentuhan langsung dengan alas (mousepad) dimana alas tersebut merupakan sumber debu. Jika debu telah banyak yang menempel pada mouse, maka gerakan bola tidak normal, dapat dilihat dari gerak kursor yang meloncat - loncat ataupun dirasa sangat lambat, hal ini akan membuat mouse sulit diarahkan. Mouse Modul 5 Melakukan Perawatan Periperal
·                     10. Melakukan Perawatan Peripheral Untuk melakukan pembersihan komponen pada periferal harus melalui cara atau prosedure tertentu. Prosedur yang diambil harus disesuakan dengan jenis periferal dan kotoran yang berada pada periferal tersebut. Berikut langkah-langkah pembersihan komponen periferal: Modul 5 Melakukan Perawatan Feriperal
·                     11. Keyboard Untuk membersihkannya keyboard harus di buka terlebih dahulu, pada bagian dalam pada keyboard harus hati-hati dalam membersihkannya dikarenakan sangat rawan dengan goresan yang dapat mengakibatkan jalur menjadi putus. Untuk tombol penghantar dibersihkan satu persatu pada bagian arang atau penghantarnya. Untuk bagian konektor juga diperiksa terutama kabel, karena kabel sangat kecil dan kabel keyboard biasanya sangat mudah ke himpit baik meja maupun benda lain. Membersihkan keyboard dari debu dan kotoran: Gunakan kuas kecil atau v acuum cleaner dengan ujung sikat yang kecil dan sempit. Sehingga debu atau kotoran dapat mudah tersedot. Modul 5 Melakukan Perawatan Periperal
·                     12. Mouse Prosedur membersihkan mouse dari debu : Gunakan lap dan cairan pembersih kotoran atau debu yang menempel pada bola maupun poros pada mouse. Cairan pembersih digunakan jika kotoran atau debu yang menempel pada bola atau poros susah dihilangkan. Modul 5 Melakukan Perawatan Feriperal
·                     13. Prosedur membersihkan monitor : Gunakan kuas kecil atau vacum cleaner dengan ujung sikat kecil untuk membersihkan debu. Untuk membersihkan monitor dari kotoran cair yang menempel pada layar, gunakan cairan pembersih kemudian dilap dengan kain kering. Terutama pada bagian sudut dari layar. Monitor Modul 5 Melakukan Perawatan Feriperal
·                     14. Printer Permasalahan pada printer sering diakibatkan oleh tinta yang tumpah dan debu yang menghambat pada roller pemutar kertas. Untuk tinta yang menempel pada body atau case printer cukup dibersihkan dengan kain lembab. Sedangkan untuk tinta yang meluap atau tumpah pada bagian dalam perlu digunakan tisu y ang lembut dan mudah meresap cairan. Pada head print perlu kehati-hatian dalam mengusapkan tisu, jangan pernah menyentuh mata head dengan tangan karena akan membuat korosi pada mata head printer. Modul 5 Melakukan Perawatan Periperal
·                     15. Prosedur perawatan printer : Gunakan kain lembab untuk membersihkan printer. Jangan menggunakan cairan yang mudah terbakar seperti alkohol, bensin atau thinner. Bila cairan yang mudah terbakar berhubungan dengan komponen elektrik di dalam printer maka dapat mengakibatkan kebakaran atau hubung singkat. Selalu lepaskan printer dari stop kontak pada saat printer dibersihkan. Jangan meletakkan printer di tempat yang tidak stabil atau mudah terkena getaran atau goncangan. Printer dapat terjatuh dan mengalami kerusakan. Jangan meletakkan printer di tempat yang lembab atau berdebu, yang langsung terkena matahari atau dekat dengan sumber panas atau api. Modul 5 Melakukan Perawatan Periperal
·                     16. Korosi pada periferal komputer Korosi pada komponen periferal komputer jarang sekali terjadi, umumnya hanya terjadi pada printer. Dikarenakan bahan dari periferal komputer umumnya terbuat dari bahan anti korosi. Sehingga untuk jenis korosi pada periferal komputer hanya berupa: korosi pada logam, biasanya terletak pada mat head atau konektor yang diakibatkan tersentuh oleh tangan yang berkeringat. Korosi ini akan berakibat mengurangi daya hantar konektor sehingga dapat mengganggu periferal. Modul 5 Melakukan Perawatan Periperal
·                     17. Masalah habuk Habuk berbentuk partikel-partikel halus yang terapung-apung di udara Habuk ini terdapat berbagai jenis dan termasuklah asap rokok Partikel-partikel asap boleh mengakibatkan jangka hayat komputer akan kurang Jenis-jenis habuk yang lain pula termasuklah habuk dari udara dan habuk dari serangga-serangga yang masuk ke dalam komputer kita Modul 5 Melakukan Perawatan Periperal
·                     18. Cara Perawatannya adalah sebagai berikut : Pastikan PC dalam keadaan Mati tidak ada listrik yang tersambung kepower Supply Buka Lah Cassing dengan peralatan yang telah disediakan. Modul 5 Melakukan Perawatan Periperal
·                     19. Lakukan pembersihan pada bagaian periferal dalam PC tersebut ( CPU) dengan menggunakan kuas yang halus dengan cara hati-hati pada bagaian dimana yang terdapat kotoran-kotororan yang dapat mengakibatkan korosi. Lepaslah bagain periferal yang banyak habuknya untuk dibersihkan diluar bila tidak memungkinkan untuk dibersihkan secara langsung ( seperti Kipas , pendingin prosessor, VGA Card, Hard Disk dan sound Card Powersupplay) Modul 5 Melakukan Perawatan Periperal
·                     20. Periksa bagian-bagin kabel Hard disk, cabel diskd Drive, cabel CD Rom, Memori, bila kotor ambil dan bersihkan satu persatu dengan kuas halus atau vacum cleaner yang sudah dipersiapkan. Agar terhindar dari korosi Setelah selesai dibersihkan dan pasang kembali sesuai dengan tempatnya masing masing. Periksa dan periksa kembali pemasangan periferal tersebut jangan sampai terjadi kekeliruan. Setelah semua peralatan dibersihkan dan terpasang kembali cobalah nyalakan PC tersebut apakah PC dapat berjalan dengan normal Modul 5 Melakukan Perawatan Periperal.

Template by:
Free Blog Templates